\”Profil Perhimpunan Warga Jin Jiang Indonesia\”
Kampung halaman nan tercinta, betapa rindunya hati ini…
Nama kuno dari Fu Jian Jin Jiang – Nan An Jiang. Merupakan salah satu aliran sungai utama di Fu Jian selatan, terbagi dari dua arus utama yaitu barat dan timur. Nama \”Jin Jiang\” mulai diambil pada zaman Dinasti Jin, namun pergantian nama secara keseluruhan pada masa Dinasti Tang.
Jin Jiang adalah kampung halaman Tiongkok yang terkenal bagi perantauan Tionghoa. Sejak era Dinasti Tang (Tahun 713 Desember – Tahun 741 Desember)menbentuk kabupaten, dan pelabuhan Quan Zhou mulai bangkit, kabupaten Song Yuan serta Negara bagian Quan Zhou menjadi \”Pelabuhan terbesar di Timur\” dan perdagangan luar negeri terus berkembang pada masa Dinasti Ming dan Qing. Orang-orang Jin Jiang di Dinasti Tang mulai berdatangan ke Asia Tenggara (NAN YANG), dan menuju ke Asia Timur (Toyo); Pada masa Dinasty Song mulai berimigrasi ke luar negeri. Pertama singgah di negara-negara Asia Tenggara, lalu ke Barat. Pada akhir Dinasti Qing dan awal terbentuknya Republik Tiongkok, saat itu situasi bergejolak, rakyat hidup dalam kesusahan, bahkan di Fu Jian bagian selatan terjadi wabah penyakit menular, bencana alam serta malapetaka akibat ulah manusia, para leluhur Jin Jiang terpaksa dengan hati yang duka serta air mata berlinangan untuk meninggalkan kampung halaman, berlayar melintasi samudra, diantaranya tidak sedikit terdapat orang-orang Jin Jiang, setelah menempuh jarak ribuan mil, tibalah mereka di bumi yang bernama Indonesia, diaspora diantara pulau-pulau. Mereka dengan tangan kosong tanpa apa-apa, dalam berbagai priode dan situasi yang penuh badai serta ombak menerpa, pantang mundur, dengan berpegang teguh pada semangat Jin Jiang yang berlandaskan: “Ketulusan, Kerendahan hati, Bersatu. Kerja Keras ”dengan hikmat dan gigih, menaklukan segala kesulitan, di berbagai tempat membangun satu persatu rumah tangga yang indah.
Berdirinya Perhimpunan Warga Jinjiang Indonesia
Indonesia selama 30 tahun lebih dibawah pemerintahan otoriter, zaman pelarangan terhadap bahasa Tionghoa. Setelah badai berlalu, pada tahun 1999 telah memasuki era baru reformasi keterbukaan, pemerintah mempromosikan kebijakan Demokrasi dan menjunjung tinggi HAM, mendorong Pluralisme, secara bertahap menghilangkan diskriminasi terhadap Etnis Tionghoa, menciptakan suasana sosial yang rukun dan harmonis. Dalam sikon yang kian kondusif ini, Etnis Tionghoa di berbagai wilayah di Indonesia turut mengorganisir dan membentuk perkumpulan, menemukan kembali hak-hak mereka yang hilang. Mulai menerbitkan kembali berbagai surat kabar dan majalah berbahasa Tiognhoa; mengembangkan pendidikan bahasa Tionghoa; Berdasarkan Klan, Perkumpulan Sekampung, Alumni serta Komunitas dan Yayasan telah bermunculan bagaikan “Rebung Semi di musim hujan”.
Pata tanggal 29-11-2004, atas ajakan dari Bpk. Huang Shi Pan, Ibu.Yang Xiu Zhen, Bpk.Xu Jin Cong, Ibu. Li Shu Xia, Bpk. Li Xiang Sheng berlima yang mengundang lebih dari 10 orang sekampung untuk makan bersama, dalam suasana nostalgia yang kental dan penuh persahabatan itu, menunju Bpk. Wu Guang Kai, Bpk. Wu Chong Yang, Bpk. Li Zhi Xiong, Bpk. Guo Hui Zhang, Bpk.Wang Jin Ling, Bpk.Huang Shi Pan, Ibu.Yang Xiu Zhen, Bpk. Xu Jin cong, Ibu. Li Shu Xia, Bpk. Li Xiang Sheng total sepuluh orang, sebagai Tim Kerja Pembentukan Persiapan Pendirian : \”Perhimpuanan Warga Jin Jiang Indonesia (degan Jin Jiang sebagai konsep aslinya: anggotanya mencakup kota Jin Jiang, Quan Zhou, Shishi), pembentukan kelompok kerja persiapan” untuk mengumpulkan dana guna pembentukan organisasi, pembelian bangunan untuk Kantor, penyusunan Anggaran Dasar, Pendataan Anggota dan pemilihan Dewan Pengurus untuk periode pertama.
Setelah Kelompok Kerja mengadakan komunikasi secara ekstensif dengan para masyarakat yang sekampung, dan acap kali melakukan musyawarah, pada akhirnya tercapailah kesepakatan bersama dan pada tanggal 6 Juli 2005, bertempat di Jakarta \”Golden Palace Restaurant\” secara resmi mengumumkan bahwa \”Perhimpunan Warga Jin Jiang Indonesia \” telah resmi didirikan. Pada saat yang bersamaan, oleh Notaris disahkan ADRT dan Susunan Kepengurusan Periode pertama dengan terpilihnya Bpk. Guo Wen Thi sebagai Ketua Umum dan Bpk. Wu Guang Kai sebagai Ketua Pelaksana Harian.
Untuk menggelar acara pelantikan periode pertama (2005-2009), panitia peyelenggara acara pelantikan telah berupaya dan bekerja bersatu padu, maka pada tanggal 21 September 2005, bertempat di Restoran Sense, telah berhasil diadakan perayaan terbentuknya Perhimpunan Warga Jin Jiang Indonesia, sekaligus upacara pelantikan kepengurusan periode pertama. Para pejabat pimpinan dari kampung halaman dan rombongan delegasi Perhimpunan Warga Jin Jiang dari berbagai negara/daerah hadir untuk memberikan dukungan semangat, komunitas masyarakat Tionghoa dalam negeri juga turut mengutus wakil-wakilnya untuk datang memberikan ucapan selamat, termasuk wakil dari Kedutan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia turut hadir dan menyampaikan ucapan selamat!
Atas dukungan dan dorongan dari Bpk. Huang Yi Cong, Guo Wen Thi, Go Sui Ki, serta berkat kerjasana dari seluruh kepengurusan, pada tahun kedua telah berhasil membeli sebuah Rumah Kantor yang berukuran tiga setengah lantai, kemudian direnovasi menjadi sebuah wadah multi fungsi untuk kantor pusat Perhimpunan Warga Jin Jiang Indonesia. Dan pada tanggal 2 Desember 2006, bertempat di Rest. Sense diadakan perayaan ulang tahun yang pertama berdirinya Perhimpunan Warga Jin Jiang Indonesia, serta peresmian kantor baru.
Pada tahun 2009, masa jabatan dari kepengurusan periode pertama telah berakhir, kemudian terpilih pula anggota kepengurusan periode ke-2 (2009-2013) , dan Bpk.Wang Jin Ling terpilih sebagai Ketua umum, Bpk. Guo Hui Zhang terpilih sebagai Ketua Pelaksana Harian. Berikutnya pada periode ke-3 (2013-2017). Dewan Kepengurusan diubah menjadi sistem dijabat oleh seorang ketua umum, dan Ketua Pelaksana Harian ditiadakan, Bpk.Xu Zong Ge terpilih sebagai ketua umum. Pada periode ke-4 (2017-2020), seusai revisi ADRT, masa jabatan Dewan Pengurus berubah menjadi tiga tahun, dan Bpk. Mansjur Tandiono (Bpk. Chen Nai Shi) terpilih pada periode ini sebagai ketua umum, pada tahun yang bersamaan, terbentuklah “Perhimpunan Pemuda Jin Jiang Nusantara”, dan Bpk. Shi Zi Yang terpilih sebagai ketua umum untuk masa jabatan priode pertama (2017-2020).
Perhimpunan Warga Jin Jiang Indonesia sejak terbentuk hingga kini, selalu berpedoman pada persatuan serta menjalin dan mempererat tali persaudaraan antara sesama orang Jin Jiang, tanpa membedakan agama, dan saling membantu satu dengan yang lain. di bawah kepemimpinan Dewan Pengurus periode demi periode, serta dukungan sepenuhnya dari para anggota, baik berupa sumbangan moril maupun material, segala kegiatan Perhimpunan dapat berkelanjutan dan berkembang dengan lancar. Kini telah memiliki lebih dari 900 anggota keluarga, kami pada umumnya terutama melaksanakan tugas sehari-hari sebagai berikut:
- Mempererat hubungan komunikasi dengan tanah air leluhur, kampung halaman Jin Jiang dan orang-orang Jin Jiang di segala penjuru: Termasuk mengatur perjalanan pulang kampung halaman guna mencari asal-muasal nenek moyang. Membentuk delegasi untuk berpartisipasi ke berbagai negeri dan daerah untuk menghadiri perayaan perkumpulan orang Jin Jiang dan pertukaran, terutama pertukaran kunjungan antar generasi muda. Menerima kunjungan kerja dari delegasi kampung halaman serta Perhimpunan Jin Jiang dari berbagai daerah untuk Pertukaran Bisnis, Budaya, dan berbagai kunjungan mereka ke Indonesia. Dan mendapat giliran menjabat sebagai negara bertugas Asosiasi Jin Jiang Dunia pada 2011-2013, bersamaan itu Bpk. Wang Jin Ling terpilih sebagai ketua umum priode ke-8 (2011-2013) World Federation of Jin Jiang Clans.
- Dengan aktif berintegrasi dalam masyarakat, perkuat hubungan dengan berbagai komunitas lokal, berinisiatif untuk partisipasi dalam amal sosial:
Seperti ikut serta dalam berbagai kegiatan Asosiasi Persaudaraan Fu Jian, Perhimpunan kami setahun dua kali mendistribusikan pasokan dan mengadakan klinik gratis untuk fakir miskin: juga berpartisipasi dalam acara \”Tahun Tabung Bambu\” yang diselenggarakan oleh Yayasan Tzu Chi Indonesia, menyumbang dana untuk bencana alam yang terjadi di local maupun luar negeri dan sebagainya.
- Menyebarkan Budaya Tionghoa:
Di Taman Mini Indonesia telah di bangun \”Pusat Kebudayaan Jin Jiang\”. Di kantor Jin Jiang pada setiap minggu diadakan perkuliahan bahasa Tionghoa secara gratis bagi anak-anak anggota, pembentukan dana budaya dan pendidikan untuk mensponsori anak-anak anggota yang berprestasi unggul namun ekonomi lemah agar dapat kembali ke tanah air leluhur untuk melanjutkan studi pada tingkat Universitas atau beasiswa untuk sekolah di Universitas dalam negeri.
- Mewarisi tradisi adat Tionghoa, fokus pada kesejahteraan anggota:
Perhimpunan kami akan menggelar keanggotaan besar dalam Acara Gala Malam Festival Imlek pada tiap tahun, membagikan amplop merah sebagai penghormatan kepada para senior, memberi gratifikasi kepada anak-anak anggota yang sekolah di berbagai perguruan dalam negeri yang meraih nilai pelajaran bagus. Gedung Perhimpunan juga diadakan Karaoke, Kelas Menari, Tenis Meja, Catur Gajah dan kegiatan lain sebagainya. Setiap hari Minggu ada anggota bergantian yang mempersembahkan makan siang gratis, demi meningkatkan persahabatan antara anggota, supaya dapat berpartisipasi dalam upacara duka maupun pesta dari sesama anggota.
Jangan lupakan niat semula, menulis bab baru
Orang Jin Jiang Indonesia di negeri seribu pulau ini hidup bekerja keras, berperan penting terhadap budaya local serta kemakmuran ekonomi, mendarat dan berakar, masuk dalam masyarakat arus utama, setia kepada Negara merupakan kewajiban kita, namun mewarisi budaya suku Tionghoa adalah hak dan tanggung jawab kita, seperti kata pepatah: “Tuan datang dari kampung halaman, harus tahu kampung halamannya.” Kampung halaman Jin Jiang adalah Ibu Kota kuno 1500 tahun yang lampau, akumulasi budaya sejarah sangat dalam, terdapat tokoh luar biasa dan panorama nan indah, pemandangan alam yang menakjubkan, dengan reformasi dan keterbukaan Tiongkok, kekuatan nasional lepas landas, daya saing ekonomi daerah Jin Jiang terlebih menduduki urutan 10 terdepan di antara top 100 kabupaten jajaran tingkat nasional, sebagai orang Jin Jiang di luar negeri kami patut merasa sangat bangga.
Khususnya di era globalisasi, Tiongkok telah mengusulkan pembangunan bersama “One Belt One Road” artinya satu membawa (Traksi) menuju satu jalan, (Yi Dai: Sabuk Ekonomi Jalan Sutera, Yi Lu: Jalan Sutra Laut di abad ke-21) penataan strategis, memberi perhatian khusus kepada negara-negara di Asia Tenggara dalam Sains dan Teknologi, Ekonomi, Budaya, Perdagangan, Energi serta kerja-sama dalam semua aspek di berbagai bidang. hal ini dengan pemerintah Indonesia yang mengusul dan menggalakan pembangunan infrastruktur, juga bertepatan dengan konsep atau ide memperkuat kelautan Negara dan lain-lain, hubunga antara masyarakat Tiongkok dan Indonesia memiliki sejarah yang panjang, kami sebagai orang Jin Jiang Indonesia terlebih harus menjadikan ini sebagai momentum, dengan sepenuh tenaga berupaya menghubungkan dan menjembatani, menyumbangkan tenaga untuk menciptakan hasil menang sama-sama bagi kedua negara.
Dengan generasi turun-temurun yang berkesinambungan, pengembangan berkelanjutan merupakan niat semula pendirian kami. \”Pemuda kuat, maka Jin Jiang pun kuat,\” para pemuda energik, cerdas dan berpendidikan tinggi, berani berinovasi. Di era informasi sains dan teknologi maju pesaat ini, dunia milik mereka. Ketua umum Bpk. Mansjur Tandiono (Chen Nai Shi) dengan visinya yang luar biasa, melalui persiapan jangka panjang ditambah lagi dibawah dorongan aktif seperti Bpk. Weng Lian Tai, Ou Yang Lian Cai dan banyak lagi wakil ketua umum dari anggota pemuda, Asosiasi Pemuda Jin Jiang priode pertama (2017 – 2020) yang sudah lama ditunggu-tunggu akhirnya lahir juga! Dengan harapan dibawah kepemimpinan Dewan Pengawas Perhimpunan priode ke-4 yang tangguh, serta partisipasi aktif sebagian besar pasukan kaum muda Jin Jiang, dengan dukungan solidaritas yang tulus dari seluruh anggota, Perhimpunan kami tentu dapat mewarisi masa lalu dan mempersiapkan masa depan, meneruskan usaha pendahulu serta membuka jalan untuk masa mendatang, dengan waktu maju bersama, menuju ke depan, berupaya untuk menulis bab baru yang brilian, sehingga bendera Perhimpunan Warga Jin Jiang akan selalu berkibar di atas langit kepulauan seribu,yakni NKRI yang indah.